Sabtu, 14 September 2013

Cerita Inspiratif - MASALAH ADALAH HADIAH

Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin anda pernah mengalami pengalaman buruk yang tak menyenangkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sudut mata yg berkaitan uang saja.
Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria.
Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis dan muka.
Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui?
Masalah Adalah Hadiah.
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila anda menganggap masalah sebagai halangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat kejayaan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur kesuksesan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, dekapan hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tempat yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Beberapa ketika kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tidak berani mengatasi masalah, andatidak akan menjadi seseorang yang sejati.


Cerita Inspiratif - ELANG DAN KALKUN

Konon di satu saat yang telah lama berlalu, Elang dan Kalkun adalah burung yang menjadi teman yang baik. Dimanapun mereka berada, kedua teman selalu pergi bersama-sama. Tidak aneh bagi manusia untuk melihat Elang dan Kalkun terbang bersebelahan melintasi udara bebas.
Satu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang, “Mari kita turun dan mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Perut saya sudah keroncongan nih!”. Elang membalas, “Kedengarannya ide yang bagus”.
Jadi kedua burung melayang turun ke bumi, melihat beberapa binatang lain sedang makan dan memutuskan bergabung dengan mereka. Mereka mendarat dekat dengan seekor Sapi. Sapi ini tengah sibuk makan jagung,namun sewaktu memperhatikan bahwa ada Elang dan Kalkun sedang berdiri dekat dengannya, Sapi berkata, “Selamat datang, silakan cicipi jagung manis ini”.
Ajakan ini membuat kedua burung ini terkejut. Mereka tidak biasa jika ada binatang lain berbagi soal makanan mereka dengan mudahnya. Elang bertanya, “Mengapa kamu bersedia membagikan jagung milikmu bagi kami?”. Sapi menjawab, “Oh, kami punya banyak makanan disini. Tuan Petani memberikan bagi kami apapun yang kami inginkan”. Dengan undangan itu, Elang dan Kalkun menjadi terkejut dan menelan ludah. Sebelum selesai, Kalkun menanyakan lebih jauh tentang Tuan Petani.
Sapi menjawab, “Yah, dia menumbuhkan sendiri semua makanan kami. Kami sama sekali tidak perlu bekerja untuk makanan”. Kalkun tambah bingung, “Maksud kamu, Tuan Petani itu memberikan padamu semua yang ingin kamu makan?”. Sapi menjawab, “Tepat sekali!. Tidak hanya itu, dia juga memberikan pada kami tempat untuk tinggal.” Elang dan Kalkun menjadi syok berat!. Mereka belum pernah mendengar hal seperti ini. Mereka selalu harus mencari makanan dan bekerja untuk mencari naungan.
Ketika datang waktunya untuk meninggalkan tempat itu, Kalkun dan Elang mulai berdiskusi lagi tentang situasi ini. Kalkun berkata pada Elang, “Mungkin kita harus tinggal di sini. Kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang disana cocok dijadikan sarang seperti yang telah pernah bangun. Disamping itu saya telah lelah bila harus selalu bekerja untuk dapat hidup.”
Elang juga goyah dengan pengalaman ini, “Saya tidak tahu tentang semua ini. Kedengarannya terlalu baik untuk diterima. Saya menemukan semua ini sulit untuk dipercaya bahwa ada pihak yang mendapat sesuatu tanpa mbalan. Disamping itu saya lebih suka terbang tinggi dan bebas mengarungi langit luas. Dan bekerja untuk menyediakan makanan dan tempat bernaung tidaklah terlalu buruk. Pada kenyataannya, saya menemukan hal itu sebagai tantangan menarik”.
Akhirnya, Kalkun memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menetap dimana ada makanan gratis dan juga naungan. Namun Elang memutuskan bahwa ia amat mencintai kemerdekaannya dibanding menyerahkannya begitu saja. Ia menikmati tantangan rutin yang membuatnya hidup. Jadi setelah mengucapkan selamat berpisah untuk teman lamanya Si Kalkun, Elang menetapkan penerbangan untuk petualangan baru yang ia tidak ketahui bagaimana ke depannya.
Semuanya berjalan baik bagi Si Kalkun. Dia makan semua yang ia inginkan. Dia tidak pernah bekerja. Dia bertumbuh menjadi burung gemuk dan malas. Namun suatu hari dia mendengar istri Tuan Petani menyebutkan bahwa Hari raya Thanks giving akan datang beberapa hari lagi dan alangkah indahnya jika ada hidangan Kalkun panggang untuk makan malam. Mendengar hal itu, Si Kalkun memutuskan sudah waktunya untuk pergi dari pertanian itu dan bergabung kembali dengan teman baiknya, si Elang.
Namun ketika dia berusaha untuk terbang, dia menemukan bahwa ia telah tumbuh terlalu gemuk dan malas. Bukannya dapat terbang, dia justru hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya di Hari Thanks giving keluarga Tuan Petani duduk bersama menghadapi panggang daging Kalkun besar yang sedap.
Ketika anda menyerah pada tantangan hidup dalam pencarian keamanan, anda mungkin sedang menyerahkan kemerdekaan anda…Dan Anda akan menyesalinya setelah segalanya berlalu dan tidak ada KESEMPATAN lagi…
Seperti pepatah kuno “selalu ada keju gratis dalam perangkap tikus”.


Cerita Inspiratif - JADILAH PELITA

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita.
Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.”
Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.
Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.
Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta.
Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!”
Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!”
Si buta tertegun..
Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.”
Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.
Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita.
Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?”
Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.”
Senyap sejenak.
secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?”
Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.,” sembari meledak dalam tawa.
Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta.
Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”
Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).
Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.
Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walaupun mereka bisa melihat.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.
Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan sekitar kita.
Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Fikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.


Rabu, 11 September 2013

Cerita Inspiratif - Setiap Langkah Adalah Anugerah


Setiap Langkah Adalah Anugerah
Seorang profesor di undang untuk bericara di sebuah basis militer. Di sana ia bertemu seorang prajurit yang tak akan pernah di lupakannya, bernama Harry.

Harry yang di kirim untuk menjemput professor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor. Ketika berjalan keluar, Harry sering menghilang. Banyak hal yang di lakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh. Kemudian mengangkut anak kecil agar dapat melihat pemandangan. Ia juga menolong orang yang tersesat dan menunjukan arah jalan yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor dengan senyumnya menghiasi wajahnya.
“Darimana anda belajar hal-hal seperti itu?”, tanya sang profeor.
“Oh”, kata Harry. “Selama perang, saya kira”.

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga saat tugasnya membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ai harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.


“Saya belajar untuk hidup diantara pijakan setiap langkah”, katanya. “Saya tak pernah tahu apakah langkah selanjutnya merupakan pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini”. Kelimpaahan hidup tidak dapat ditentukan dengan berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.


Selasa, 10 September 2013

Cerita Inspiratif - Kisah Seorang Gadis Buta

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu, yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu.
Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu, ”Sayaaaang, sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”
Gadis itu menangis dan menyadari kebodohannya, betapa besar pengorbanan kekasihnya selama ini tapi kekasihnya telah pergi dengan membawa luka dihati.
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.


 http://iphincow.com

Cerita Inspiratif - Makna Sebuah Pekerjaan

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.


Makna Sebuah Pekerjaan
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.

Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”

Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil.
Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung.
”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?”
Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”


Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.
Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uangatau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangkan.

http://iphincow.com

Cerita Inspiratif - Melamar Pekerjaan

Seorang lelaki melamar pekerjaan sbg “office boy”di sebuah Kantor Bupati. Staf Kantor Bupati mewawancarai dia dan menyuruh membersihkan lantai sebagai tesnya.
“Kamu diterima,” katanya, “Berikan PIN BB kamu dan saya akan kirim form utk diisi & pemberitahuan kapan kamu mulai kerja.”
Lelaki itu menjawab,”Tapi saya tdk punya blackberry pak .”
“Maaf,” kata staf Kantor Bupati, “Kalau kamu tidak punya BB, berarti kamu tidak bisa diterima bekerja.”

Lelaki itu pergi dgn harapan kosong. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan hanyadengan Rp.100.000 di dalam kantongnya.
Lalu dia memutuskan pergi ke Pasar dan membeli 10kg tomat. Ia menjual tomat itu dr rumah ke rumah. Kurang dari 2 jam, dia berhasil melipat gandakan modalnya. Dia melakukan kerjanya tiga kali, dan pulang dgn membawa Rp.300.000. Dia pun sadar bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara ini.

besoknya Ia mulai pergi bekerja lebih pagi dan pulang larut. Uangnya menjadi lebih banyak 2x sampai 3x lipat tiap hari. Dia pun membeli gerobak, lalu truk, & akhirnya memiliki armada kendaraan sendiri.

5 thn kemudian, lelaki itu sdh menjadi salah satu pengusaha makanan terbesar. Ia mulai merencanakan masa dpn keluarga, & memutuskan utk memiliki asuransi jiwa.

Ia menghubungi broker asuransi, Sang brokerpun menanyakan PIN BBM. Lelaki itu menjawab, “Saya tidak punya BB.”
Sang broker bertanya dengan penasaran, “Anda tidak punya BB, tapi sukses membangun sebuah usaha besar. Bisakah Anda bayangkan, sudah jadi apa Anda kalau punya BB?!”
Lelaki itu menjwb, “kalo Saya punya BB pasti saya jadi office boy di Kantor Bupati"

————————–
Pesan Moral:
BB bukanlah solusi hidup Anda, kalau Anda tidak punya BB, lalu bekerja keras, Anda bisa jadi milyuner.

Proses bisnis

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

Davenport (1993)  mendefinisikan proses bisnis sebagai:
“aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan pelanggan tertentu. Terdapat di dalamnya penekanan yang kuat pada “bagaimana” pekerjaan itu dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti fokus dari produk yang berfokus pada aspek “apa”. Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas waktu dan ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input dan output.”
Definisi dari Hammer dan Champy’s (1993)  bisa dianggap merupakan turunan dari definisi Davenport. Mereka mendefinisikan proses sebagai
“kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih inputan dan menghasilkan output yang bermanfaat/bernilai bagi pelanggan”

Karakteristik proses bisnis


Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
  1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
  2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
  3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
  4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
  5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
  6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.

Tipe proses bisnis


Terdapat tiga jenis proses bisnis:
  1. Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis
  2. Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan.
  3. Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekruitmen, pusat bantuan.

Referensi


  1. ^ Thomas Davenport (1993). Process Innovation: Reengineering work through information technology. Harvard Business School Press, Boston
  2. ^ Michael Hammer and James Champy (1993). Reengineering the Corporation: A Manifesto for Business Revolution, Harper Business
  3. id.wikipedia.org/wiki/Proses_bisnis

Senin, 09 September 2013

Perbedaan Pola Pikir antara Orang Biasa dan Orang Sukses

pola pikir bisnis
Pola pikir antara orang biasa dan orang yang sukses dalam memandang uang ternyata berbeda. Hal ini diungkapkan oleh penulis buku bernama Steve Siebold. Banyak perbedaan pola pikir antara orang biasa dan orang sukses, apa saja itu?

Orang bisnis cenderung memandang uang menggunakan logika. Berbeda dengan orang biasa yang memandang uang secara emosional. Masyarakat biasa apabila dihadapkan dengan uang, mereka akan sangat perhitungan dan hanya berfikir tentang bagaimana menggunakan uang tersebut. Sedangkan orang yang berjiwa bisnis tidak akan khawatir akan kehilangan uang mereka, justru berfikir bagaimana uang tersebut mampu mendatangkan keuntungan bagi mereka suatu hari nanti. Mereka akan menginvestasikan uang tersebut agar mendapatkan keuntungan. Ya, mereka berfikir untuk mempekerjakan uang tersebut.
Selanjutnya, orang yang berjiwa bisnis tidak memfokuskan diri untuk menabung. Namun mereka lebih berfikir untuk meningkatkan pendapatan, tabungan mereka adalah investasi. Sedangkan orang biasa akan berharap pada tabungan yang mereka miliki untuk menjadi kaya. Mereka cenderung menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung sehingga apabila di akhir tahun mereka akan memiliki uang lebih namun mereka tidak akan menjadi kaya karena bagaimanapun pendapatan mereka tidak bertambah.
Dalam bukunya mengenai cara memandang wirausaha, Steve Siebold mengungkapkan bahwa orang yang berjiwa bisnis selalu mencari ide mengenai apa yang dibutuhkan oleh orang lain, agar ia bisa memperoleh keuntungan darinya. Mereka berani dalam mengambil resiko dan bahkan merugi. Gelar dan jabatan tidak begitu penting bagi kalangan ini.
Sedangkan orang biasa cenderung memilih jalan yang mudah untuk mendapatkan uang seperti menjadi karyawan. Bahkan mereka juga memilih untuk menambah jam kerja agar mendapatkan penghasilan lebih. Mereka takut dan tidak mau mengambil resiko untuk berwirausaha. Bahkan beberapa dari mereka berlomba-lomba untuk memperoleh gelar, karena mereka beranggapan gelar dan jabatan menentukan gengsi dan kekayaan seseorang.
Orang yang sukses juga selalu membuat target dan memiliki ambisi yang kuat untuk memenuhi target mereka. Bahkan mereka berfikir bahwa target adalah antara hidup dan mati. Berbeda dengan orang biasa dimana mereka lebih santai untuk mencapai target. Mereka tidak begitu ambisius.  Hal ini dapat terlihat dimana orang yang sukses selalu mencapai target dalam waktu yang sudah mereka tentukan sendiri sehingga mereka dapat meraih impiannya dalam waktu singkat, sedangkan orang yang biasa saja cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menjadi sukses.

Nah itulah tadi pebedaan pola fikir diantara orang yang sukses dan biasa. Semoga dapat memotivasi kita agar dapat meraih impian. Mulai sekarang rubahlah sudut pandang fikiran kita agar kita dapat meraih kesuksesan.

Minggu, 08 September 2013

8 LANGKAH KUNCI MENUJU KESUKSESAN HIDUP

Di bawah ini adalah beberapa tips praktis yang dirangkum seorang ahli psikologi asal Rusia dari Universitas California, Sonja Lyubomirsky:


1.Count your blessing (Hitung berkat anda)
Disarankan membuat “jurnal syukur” yang mendata setidaknya 3-5 hal yang anda syukuri seperti hal-hal yang berlangsung dengan baik dalam satu minggu yang berlalu. “Jurnal syukur” ini sebaiknya ditulis setiap hari minggu malam untuk merefleksikan apa yang terjadi dalam satu minggu silam. Hal ini menyiapkan mental kita menghadapi minggu yang akan datang.



2.Practice acts of kindness (Perbuatlah kebaikan)
Rasanya semua ajaran agama dan fiosofi mengajarkan pentingnya berbuat baik kepada sesama. Berbuat kebaikan tidak selalu berarti menyumbang sejumlah uang untuk sebuah pekerjaan sosial! Walau ini adalah hal yang baik untuk dilakukan, ada hal-hal lain yang mengajak kita untuk memberikan waktu bahkan diri kita. Mengunjungi teman yang sakit, atau membantu seorang nenek menyebrang jalan, atau menjadi relawan dalam sebuah aksi sosial.



Menurut para ahli, ada baiknya kita membiasakan diri berbuat baik secara acak(contoh: membukakan pintu bagi seorang ibu yang sedang mendorong kereta bayi) dan secara sistematis (menjadi relawan atau terlibat secara teratur dalam kegiatan social tertentu.



3. Savor life’s joy (Menghargai hal-hal kecil dalam hidup)
Perhatikan momen-momen yang menyenangkan dan pertahankan sense of wonder seperti anak kecil yang mudah terpesona dengan hal-hal yang kecil. Seperti, mengagumi harumnya bunga atau menikmati angina yang menerpa tubuh atau langit yang biru atau deburan ombak. Ahli psikologi berpendapat hal-hal seperti ini adalah “foto mental.” Memvisualisasikan “foto-foto mental” ini sangat berguna untuk merelaksasi diri.



4. Thank a mentor (Berterima kasihlah kepada orang yang berjasa kepada kita)
Jika anda merasa ada orang yang berjasa terhadap hidup anda (menolong anda ketika susah atau memberi jalan keluar dikala anda bermasalah) haturkan terima kasih anda segera. Ucapan terima kasih ini sebaiknya dillakukan dengan terinci dan langsung di hadapan orang tersebut. Hindari penyampaian lewat surat atau telepon.



5.Learn to forgive (Belajar mengampuni)
Mengusir rasa marah atau kesal dapat dilakukan dengan menulis surat pengampunan terhadap orang yang bersalah kepada anda. Hal ini membawa kelegaan dan kesehatan mental. Mengampuni tidak terbatas kepada orang lain, tetapi juga terhadap diri sendiri! Penelitian menemukan ketidakmampuan untuk mengampuni membawa rasa dendam dan ketidaknyamanan hidup. Sebaliknya, mengampuni jelas membawa damai dan membangun perasaan positif tentang hidup. Bukankah anda merasa lebih damai jika anda sendiri menerima pengampunan? Ini adalah hadiah terbesar dalam hidup.



6. Invest time and energy in friends and family (menginvestasikan waktu untuk keluarga dan teman)
Kata peneliti ilmu kebahagiaan, berapa pun uang yang anda punya, pekerjaan hebat yang anda miliki, istana tempat anda tinggal, atau kesehatan prima tidak menambah kepuasan dalam hidup. Faktor paling utama yang membuat hidup lebih indah adalah hubungan dengan sesama, hubungan dengan mereka yang kita kasihi.



7. Take care of your body (menyayangi diri sendiri)
Berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, mempunyai selera humor untuk menikmati lelucon, tertawa dan ringan memberi senyuman dapat meningkatkan suasana hati dan mood anda. Jika sering dilakukan akan membawa kepuasan hidup.



8.Develop strategies for coping with stress and hardship (kembangkan strategi untuk mengatasi stress dan masalah)
Masa-masa sulit dalam hidup tidak dapat dihindari. Iman dan agama telah terbukti dapat menolong di saat-saat sulit. Pepatah seperti “habis gelap terbitlah terang” atau “badai pasti berlalu” memang memberi kekuatan akan pengharapan yang ada di balik badai.



Ketabahan dan pengharapan adalah strategi jitu untuk menghadapi masalah atau penderitaan. Di bagian akhir buku ini, topik ini secara khusus akan dibahas lebih dalam lagi.



Sumber: Buku Raising Drug-Free Children oleh Veronica Colondam